Senin, 28 Februari 2011

Betulkah Ada Piramida Raksasa di Jawa Barat

Mentari nyaris berada di atas ubun-ubun, saat empat mobil menepi di pinggiran Jalan Raya Soreang-Cipatik, medio Februari 2011. Siang itu, Kampung Badaraksa yang terletak di lereng bukit, kedatangan tamu.
Rombongan itu menyusuri  jalan kecil mendaki di tengah pemukiman penduduk, hendak menuju ke atas puncak Gunung Lalakon, yang terletak di Desa Jelegong, Kecamatan Kotawaringin, Kabupaten Bandung.
Dari Kampung Badaraksa yang berada di ketinggian sekitar 720 m di atas permukaan laut, mereka bergegas naik memutari bukit dari bagian selatan ke barat.
Sambil membawa berbagai peralatan dan beberapa gulungan besar kabel, rombongan membelah hutan gunung. Derap langkah kaki mereka seolah berkejaran dengan ritme suara jengkerik, dan tonggeret di kanan-kiri.
Tim yang terdiri dari sekelompok pemuda dan para peneliti itu, akhirnya sampai di puncak setinggi 988 meter dari permukaan laut.
Kabel direntang. Tim mulai memasang alat geolistrik yang mereka bawa. Sebanyak 56 sensor yang dipasangi altimeter (alat pengukur ketinggian) diuntai dari puncak bukit ke bawah lereng, masing-masing berjarak lima meter, dicatu oleh dua aki listrik.
Alat-alat itu berfungsi mendeteksi tingkat resistivitas batuan, dan bisa digunakan menganalisa struktur kepadatan batuan hingga ratusan meter ke bawah.  “Tujuan kami saat itu mengetahui apakah ada bangunan tersembunyi di dalam gunung,” kata Agung Bimo Sutedjo, kepada VIVAnews, di Jakarta, Selasa, 15 Februari 2011.
***
Agung adalah Pendiri Yayasan Turangga Seta, organisasi yang punya hajat penelitian di gunung itu. Bak tokoh fiksi Indiana Jones, awak Turangga Seta memang punya kegemaran memburu jejak sejarah. Bukan atas hasrat memiliki, tapi mengungkap kegemilangan sejarah nenek moyang di masa lalu.
Komunitas itu berdiri sekitar 2004, digawangi oleh sekelompok profesional di berbagai bidang. Ada pengajar, kontraktor bangunan, pegawai negeri sipil, karyawan perusahaan swasta, juga mahasiswa. Beberapa di antara mereka punya kepekaan lebih terhadap kehadiran gaib, atau istilah keren mereka: parallel existence.
“Kami ini semua anak-anak MIT. Bukan Masachussetts Institute of Technology, tapi Menyan Institute of Technology,” kata anggota Turangga Seta Hery Trikoyo, bergurau. Sebab, dalam melakukan perburuan terhadap situs sejarah, kadang mereka mendapat sokongan informasi lokasi dari ‘informan tak kasatmata’.
Namun, karena dasarnya mereka adalah anak-anak yang mengenyam pendidikan tinggi, dorongan mereka membuktikan informasi tersebut, mengalir deras. Tak jarang para ‘arkeolog partikelir’ ini keluar malam-malam usai jam kerja, untuk menggali sebuah tempat demi membuktikan kebenaran hipotesa mereka.
Setelah mereka menemukan benda sejarah yang mereka maksud, lalu mereka menimbunnya kembali, tanpa diketahui oleh masyarakat umum. “Kami khawatir bila diketahui banyak orang, malah diambil atau dicuri,” kata Agung.
Kali ini, kedatangan mereka ke Gunung Lalakon dalam rangka membuktikan teori mereka, bahwa ada sejumlah piramid di Indonesia. Salah satu informasi awal didapatkan dari tafsiran mereka terhadap relief Candi Penataran.
Turangga Seta percaya bahwa kebudayaan Nusantara lebih tua daripada Kebudayaan Sumeria, Mesir, atau Maya. Mereka haqul yakin Indonesia memiliki situs candi atau piramida yang lebih banyak dan lebih megah dari peradaban Mesir dan Maya.
“Ada ratusan piramida di Indonesia, dan tingginya tak kalah dari piramida Giza di Mesir yang cuma 140-an meter,” kata Agung. Meski masih harus diuji secara ilmiah, pandangan Agung senada dengan teori Profesor Arysio Santos, yang menyebutkan Indonesia adalah peradaban Atlantis yang hilang. (Baca juga: Nusantara Memendam Atlantis?)
Keyakinan ini tentu saja membuat banyak orang mengernyitkan dahi.  Turangga Seta sempat mem-post keyakinan mereka ihwal keberadaan piramida di Indonesia di sebuah forum online. lengkap dengan foto-fotonya. Hasilnya, mereka menuai cemoohan dan tertawaan. “Nanti, kalau semuanya terbukti, mereka tak bisa lagi tertawa,” kata Agung berapi-api.
***
Agung mungkin sedang sesumbar. Tapi, bisa juga tidak. Usai pengujian geolistrik di Gunung Lalakon, para peneliti yang datang bersama Agung cs. terbengong-bengong. Mereka bukan sembarang peneliti. Mereka adalah peneliti papan atas. Beberapa adalah pakar geolog ternama, yang kredibilitasnya tak diragukan. Tapi karena datang atas nama pribadi, kehadiran mereka di sana tak mau diungkap.
Setidaknya, kekaguman mereka sempat diabadikan dalam sebuah rekaman video milik tim Turangga Seta yang disaksikan VIVAnews. “Selama ini saya tidak pernah menemukan struktur subsurface seperti ini. Ini unnatural (tidak alamiah - red),” kata pakar geologi yang wajahnya sering terlihat di berbagai stasiun TV itu.
Lazimnya, sebuah lapisan tanah atau lapisan batuan akan menyebar merata secara menyamping atau horisontal. Tapi hasil uji geolistrik menyatakan terdapat semacam struktur bangunan yang memiliki bentuk seperti piramida, dan di atasnya terdapat lapisan batuan tufa dan breksi dengan pola selang-seling secara bergantian.
Pola batuan tufa dan breksi ini berulang secara melintang bukan mendatar, dengan kemiringan sama. “Seolah-olah piramida ini diuruk dan dibronjong secara sengaja, agar tak longsor,” kata Hery, yang berprofesi sebagai konsultan kontraktor bangunan.
Dalam lanjutan rekaman video berikutnya, pakar geologi tadi menunjuk sebuah bentukan berwarna biru. Dalam hasil uji geolistrik, warna biru menandakan sebuah tempat yang punya resistivitas paling rendah.  “Ini mungkin semacam rongga yang bisa berisi air atau tanah lempung,” pakar geologi itu menerangkan. Bentukan tadi menyerupai semacam pintu.
Yang jelas, pakar geologi itu melanjutkan, kemungkinan besar temuan itu adalah struktur buatan manusia, karena proses alamiah sepertinya tak mungkin menghasilkan pola batuan semacam itu. “Ini jelas man-made,” kata dia.
VIVAnews sempat mengkonfirmasi salah satu pakar geologi yang turut dalam penelitian ke Gunung Lalakon bersama tim Turangga Seta. Awalnya ia menampik, dan mengatakan tak tahu-menahu keberadaan struktur bangunan mirip piramida di bawah Gunung Lalakon. Tapi belakangan secara tersirat ia mengakui hal itu.
“Saya no comment,” kata geolog kawakan Andang Bachtiar kepada VIVAnews, Rabu, 23 Februari 2011. Lebih jauh, mantan Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) itu mengatakan hasil analisis itu masih belum bisa menyimpulkan apa-apa. Masih banyak hal yang perlu dibuktikan, kata Andang.
Tapi Andang kemudian mengaku, selain ke Gunung Lalakon di Bandung, juga ia mendampingi tim Turangga Seta menguji bukit serupa di daerah Sukahurip, Pengatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Menurut Agung, timnya sudah melakukan pengujian geolistrik dan uji seismik di 18 titik di beberapa tempat di Indonesia. Di Bandung dan di Garut, mereka mendapat hasil kurang lebih sama. Semua serupa: indikasi adanya sebuah struktur bangunan yang mirip piramida di bawah bukit.
Bedanya, di bukit-piramida di Garut tak dijumpai adanya rongga seperti pintu, seperti halnya di Bandung. “Mungkin karena kami hanya mengujinya di salah satu bagian lereng bukit saja,” kata Hery Trikoyo.  Sayang, Turangga Seta masih menutup rapat hasil uji mereka di tempat lainnya.
***
Turangga Seta mengklaim masih ada ratusan piramida lain yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satu pentolan Turangga Seta lainnya, Timmy Hartadi, dalam laman Facebook mereka mengatakan bahwa piramida-piramida itu tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. (Lihat Infografik)
Klaim penemuan sebuah piramida tersembunyi di dalam bukit, tak hanya terjadi di Indonesia. Klaim ini juga sempat muncul di Bosnia. Pada 2006, seorang pengarang bernama Semir Osmanagic mengklaim penemuan ini, dan sempat mengatakan mereka menemukan piramida tersembunyi di bukit Visocica, kota Visoko, yang terletak di barat laut Sarajevo.
Osmanagic mengatakan penggalian piramida itu melibatkan arkeolog dari Australia, Austria, Irlandia, Skotlandia dan Slovenia. Namun, beberapa arkeolog yang disebut Osmanagic menolak klaim tersebut.
Seperti dikutip dari situs Archaeology.org, arkeolog dari Kanada yang disebut Osmanagic, Chris Mundigler mengaku tak pernah mendukung atau setuju bekerja di proyek tersebut. "Skema ini adalah sebuah kebohongan keji terhadap masyarakat awam, dan tak akan pernah mendapat tempat di dunia ilmu pengetahuan," kata pernyataan resmi dari Asosiasi Arkeolog Eropa.
Bagaimana dengan klaim piramid di Bandung dan di Garut?
Secara geomorfologis, bentuk Gunung Lalakon di Bandung maupun Gunung Sadahurip di Garut memang memiliki bentuk yang mirip dengan piramida. Mereka memiliki empat sisi yang nyaris simetris. 
Gunung Sadahurip Garut (Credit: Turangga Seta)
“Bentuknya kok begitu simetris ya? Lancipnya sangat simetris,” ujar arkeolog senior Profesor Edi Sedyawati, saat dijumpai VIVAnews di kediamannya di Jakarta, Rabu, 23 Februari 2011.
Namun, kata Edi, klaim dan hasil uji geolistrik masih belum cukup untuk mendapatkan kesimpulan akhir.  Langkah selanjutnya adalah penggalian percobaan pengambilan sampel dengan memuat sebuah test bed untuk mengetahui apa benar ada indikasi lapisan-lapisan budaya dan ada bekas-bekas perbuatan manusia atau tidak.
“Tapi ini harus betul-betul penggalian arkeologi yang meminta izin kantor suaka purbakala dan melibatkan arkeolog, karena harus ada pertanggung jawaban dan laporan, dari mili ke mili (milimeter, red)," kata Edi Sedyawati.
Turangga Seta pun tengah mengusahakan izin pengambilan sampel tanah di Gunung Lalakon kepada Pemda Jawa Barat. “Kami hanya perlu menggali tanah di lokasi, selebar sekitar 3-4 meter dengan kedalaman sekitar 3 meter,” kata Agung.
***
Batu Tapak, Gunung Paseban, di dekat Gunung Lalakon BandungGunung Lalakon dikelilingi beberapa bukit lain seperti bukit Paseban, Pancir, Paninjoan, Pasir Malang. Di bukit Paseban ada tiga buah batu, yang dua di antaranya terdapat telapak kaki manusia dewasa, dan telapak kaki anak-anak.
Menurut Edi, bila benar batu telapak itu peninggalan sejarah, kemungkinan ini berasal dari zaman megalitikum. Batu telapak juga sudah dijumpai di tempat lain, seperti prasasti Ciaruteun, peninggalan Raja Purnawarman dari kerajaan Tarumanegara. “Cap telapak kaki biasanya diabadikan sebagai monumen mengenang pemimpin suatu daerah,” kata Edi.
Cap kaki juga erat kaitannya dengan konsep Triwikrama atau tiga langkah yang berkembang di masa itu. Saat itu, mereka percaya bila seseorang hendak naik ke dunia dewa-dewa, mereka harus menjejak dengan keras agar dapat melompat tinggi sekali.
Sementara itu, di Gunung Lalakon  juga terdapat beberapa situs batuan, seperti Batu Lawang, Batu Pabiasan, Batu Warung, Batu Pupuk, Batu Renges, Batu gajah, dan sebuah batu panjang yang terletak di atas puncak.
Abah Acu, tokoh masyarakat Kampung Badaraksa gunung LalakonMenurut Abah Acu, tokoh masyarakat Kampung Badaraksa, secara filosofis, Gunung Lalakon adalah perlambang sebuah lakon dari kehidupan manusia. Batu-batu tadi merepresentasikan berbagai lakon atau profesi yang dipilih oleh manusia.
Namun, keberadaan batu-batu tadi kerap disalahgunakan. Banyak orang datang ke tempat batu di Gunung Lalakon mencari pesugihan. Bahkan, menurut Jujun, tokoh agama Islam di tempat itu, dulu banyak orang datang ke Batu Gajah mencari ilham judi buntut. “Banyak pula yang berhasil menang,” kata Jujun.
Jujun menerangkan, di Gunung Lalakon secara rutin juga digelar acara ritual tolak bala, yakni dengan membuat nasi tumpeng kemudian dibagikan dan dimakan oleh penduduk. “Acara ini diadakan setiap tahun, biasanya setiap tanggal 1 Syuro.”
Berbeda dengan tradisi di Gunung Lalakon, masyarakat di sekitar Gunung Sadahurip relatif lebih ‘modern’. Menurut Nanang, warga Kampung Cicapar Pasir, kampung terdekat Gunung Sadahurip, di sana tak ada tradisi tolak bala. Masyarakat sekitar juga tak terlalu peduli dengan mitos gunung itu di masa lalu.
***
Pakar sejarah dari Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. Nina Herlina Lubis, mengatakan di Tatar Sunda yang meliputi Jawa Barat, Banten, DKI, dan sebagian Provinsi Jawa Tengah, terutama dataran tinggi seperti Banten Selatan, Cianjur, Sukabumi, Bandung, Garut, Kuningan, dan Bogor, banyak ditemukan peninggalan budaya megalitikum. Tinggalan-tinggalan itu di antaranya berupa  batu menhir, bangunan berundak, batu lumpang, peti kubur batu, batu dakon, dan arca megalitik.
Namun, Nina menjelaskan, sejarah di Tatar Sunda tak mengenal bangunan piramida karena tak ada kebiasaan di Tatar Sunda membuat bangunan piramida dengan ketinggian hampir ratusan meter sebagai tempat suci. “Tempat suci di Tatar Sunda ini seringkali disebut multi-component sites atau situs berkelanjutan,” kata Nina melalui surat elektronik kepada VIVAnews.
Bila pada masa prasejarah tempat suci itu dikenal sebagai punden berundak-undak, tempat pemujaan leluhur, maka ketika budaya Hindu Budha (yang hidup pada masa Kerajaan Tarumanegara dan Kerajaan Sunda), tempat suci itu terus dipergunakan.
Hanya saja menhir dijadikan sebagai lingga, lalu bangunan berundak itupun diwujudkan dengan gunung yang di atasnya dibangun lingga. Saat Kerajaan Sunda runtuh, maka lingga pun diganti dengan nisan bagi makam tokoh yang dianggap keramat.
Saat diberitahu di bukit-piramida Bandung maupun Garut ada makam yang dikeramatkan, serta adanya keluarga keturunan Syekh Abdul Muhyi, penyebar agama Islam di kawasan Priangan Timur, yang hidup dua abad setelah Kerajaan Sunda runtuh, Nina berusaha membuat konklusi dan analisa.
“Saya menduga bahwa bukit berbentuk piramida ini, adalah mandala (daerah pertapaan berupa dusun mandiri yang terletak di tempat terpencil), yang sudah tercampur dengan budaya yang datang kemudian (yaitu Hindu-Budha-Islam),” ujar Nina.
Namun untuk mengungkap apa sesungguhnya yang tersembunyi di balik bukit berbentuk piramid itu, kata Nina, para geolog harus bekerjasama dengan para arkeolog untuk melakukan ekskavasi (penyingkapan).
***
Cerita soal penemuan bukit berstruktur piramida ini rupanya telah sampai pula ke Istana Presiden. Seorang pejabat di lingkaran presiden, kepada VIVAnews mengaku telah dilaporkan ihwal riset itu. Untuk keterangan soal ini, dia minta tak disebutkan namanya, menimbang riset yang belum rampung.
“Ya, saya sudah lihat analisis geolistrik dan georadar-nya. Saya menyaksikannya dalam bentuk tiga dimensi. Menakjubkan, dan masih misterius. Tim riset itu dipimpin oleh para geolog terpercaya,” ujar si pejabat itu lagi, Rabu pekan lalu.
Tapi, pejabat itu tak mau menjelaskan detil penemuan. Sang geolog, ujarnya, belum mau diungkapkan ke publik. “Masih didalami oleh tim riset mereka, tetapi dari hasil yang ada, memang mencengangkan,” ujarnya.
Dia melukiskan, dari hasil geolisitrik tampak struktur berbentuk piramida di dalam bukit itu. Ada undak-undakan, mirip tangga menuju puncak piramida. Di bagian dasar, ada semacam pintu, dan tampak juga sesuatu yang mirip lorong di dalamnya.
Dia menambahkan, para ahli itu percaya ada semacam struktur geologis tak biasa di dalam gunung menyerupai piramida itu. Para ahli geologi itu, kata si pejabat istana, mempertaruhkan kredibilitas keilmuan mereka. “Kita tunggu saja. Kalau riset dan pembuktian ilmiah sudah lengkap, pasti akan dibuka ke masyarakat”.
Mungkin inilah masa penantian yang cukup menegangkan. Adakah bukit piramida ini sekadar dongeng ala piramida Bosnia yang berulang, atau memang suatu pengungkapan gemilang tentang adanya suatu peradaban besar di Nusantara yang belum pernah terungkap?

Kejatuhan Khadafi Tinggal Menunggu Waktu

Posisi pemimpin Libya Muammar Khadafi, kian hari kian terpojok. Semakin banyak kota-kota di Libya yang jatuh ke kekuasaan kelompok oposisi. Yang terakhir adalah kota Zawiyah, yang terletak 50 km dari Ibukota Tripoli. 
Seperti dikutip dari situs Al Jazeera, pada hari Munggi 27 Februari 2011, sekelompok jurnalis asing digiring oleh pemerintah Libya untuk datang ke Zawiyah, untuk menunjukkan kepada mereka bahwa kelompok yang loyal terhadap Khadafi masih menguasai kota.
Tapi, setibanya mereka di sana, ternyata kota itu sudah dikuasai oleh kelompok oposisi. Beberapa pos polisi dan kantor pemerinta di sana dibakar massa, temboknya juga dicoret-coret.
Di pusat kota, para pengunjuk rasa juga meneriakkan "Khadafi keluar!" Mereka juga berhasil merebut senjata dan bahkan kendaraan tank milik pemerintah. Mereka membuat daftar giliran untuk berpatroli dan menjaga kota. 
"Kami menunggu serangan (dari pasukan pro-Khadafi) yang bisa terjadi setiap saat," kata Ezeldina, salah seorang penduduk Zawiyah kepada Aljazeera. Ini tak hanya terjadi di Zawiyah, melainkan juga di kota Misurata, yang terletak 200 km di sebelah timur Tripoli. 
Sebelumnya, beberapa daerah penghasil minyak di Libya, serta kota kedua di Libya, Benghazi juga telah dikuasai oleh kaum oposisi. Seiring dengan semakin banyaknya kota yang jatuh ke tangan kaum oposisi, Muammar Khadafy kini makin tergantung dengan ibukota Libya Tripoli. 
Sementara, sebuah video rekaman yang diterima Al Jazeera mengungkap rencana para pemrotes untuk ramai-ramai menuju Tripoli. Mereka mengklaim telah berhasil merebut tank-tank dan persenjataan dari militer. Di Tripoli sendiri dilaporkan adanya beberapa kontak tembak secara sporadis.
Sehari sebelumnya, para penduduk Tripoli juga berteriak: "Khadafi adalah musuh Allah" sambil mengepalkan tangan mereka ke langit. Mereka menyerukan perlawanan terhadap Khadafy saat menguburkan korban yang tewas oleh serangan membabi buta tentara Libya.
Dunia internasional pun kini mengutuki Khadafy. Melalui sebuah voting Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sepakat menjatuhkan sanksi terhadap Khadafi, menyusul penyerangan terhadap pendemo anti-pemerintah. 
Sanksi tersebut meliputi embargo senjata, pembekuan aset, larangan bepergian bagi Khadafi dan sejumlah orang yang terkait dengannya. Masalah Libya ini direkomendasikan untuk dibawa ke Mahkamah Internasional. 
"Pesan kuat bahwa kekerasan dan kejahatan terhadap HAM tidak akan ditoleransi. Mereka yang terlibat akan dimintai pertanggungjawaban. Saya harap, pesan ini didengar dan diperhatikan rezim di Libya," kata Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon seperti dilansir dari laman CNN.
Pemerintah Inggris juga mencabut kekebalan diplomatis pemimpin Libya, Muammar Khadafi, beserta seluruh keluarganya. Selain itu, Inggris juga menyerukan Khadafi untuk segera turun dari kursi kepemimpinan
PBB memperkirakan korban tewas mencapai 1.000 orang sejak konflik memuncak di Libya yang berlangsung sejak pekan lalu. Namun, menurut beberapa diplomat, korban yang terbunuh di seluruh Libya diperkirakan mencapai 2.000 atau lebih.
Ban mendesak agar DK PBB segera beraksi melawan rezim Khadafi. "Dalam situasi seperti ini, makin banyak waktu yang dibuang, makin banyak pula nyawa yang melayang," kata Ban di hadapan 15 anggota DK PBB.
Sementara itu, bekas Menteri Kehakiman Mustafa Abdel Jalil membentuk pemerintahan transisional untuk menggantikan rezim Khadafi yang praktis kini hanya mengendalikan beberapa wilayah di sebelah barat kota Tripoli, dan beberapa benteng pertahanan the wilayah selatan yang gersang.
Abdel Jalil mengatakan bahwa pemerintahan transisional ini diisi oleh tokoh-tokoh militer dan sipil yang akan bekerja tidak lebih dari tiga bulan untuk mempersiapkan pemilu yang adil, agar rakyat Libya bisa memilih pemimpin mereka. 
Belum dapat diketahui sejauh mana dukungan masyarakat terhadap pemerintahan caretaker yang dibentuk Abdel Jalil. Namun, Duta besar Libya untuk Amerika Serikat Ali Aujali mengatakan bahwa ia mendukung dewan nasional bentukan Abdel Jalil.
Yang jelas, Abdel Jalil telah melakukan rapat besar dengan banyak tokoh suku di Libya. "Sinyal-sinyal kejatuhan Khadafi semakin kuat. Faktanya suku-suku di Libya semakin kompak. Mereka menunjukkan persatuan dansolidaritas," kata Tony Birtley, kontributor Al Jazeera di Benghazi.

Senin, 14 Februari 2011

Injeksi Tinja Obati Sakit Pencernaan Kronis

Mungkin Anda sudah sering mendengar pengobatan alternatif menggunakan terapi urin atau darah. Tapi, bagaimana dengan terapi pengobatan menggunakan tinja?
Sebuah penelitian yang terbit di Journal of Clinical Gastroenterology mengungkap metode injeksi tinja atau 'transpoosions' untuk menyembuhkan gangguan pencernaan kronis akibat infeksi bakteri clostridium difficile.
"Pengobatan tersebut sangat efisien, dengan tingkat kesembuhan 90 persen untuk penggunaan pertama kali. Hasilnya aman, tanpa efek samping, dan dapat memecahkan masalah dalam hitungan jam," kata Dr Lawrence Brandt dari Montefiore Medical Center, di New York, seperti dimuat Aol Health.
Brandt mengatakan, injeksi tinja bisa dilakukan melalui enema, prosedur pemasukan zat ke dalam kolon melalui anus. Bisa juga melalui pipa lambung, berupa selang yang dimasukkan ke lambung lewat hidung.
Selama ini, pasien terinfeksi bakteri clostridium difficile mengandalkan suntikan antibiotik sebagai pengobatan. Clostridium difficile merupakan jenis bakteri yang sulit dimatikan dibandingkan jenis lain seperti C botulinum, dan C perfringens. Infeksi bakteri Clostridium biasanya ditandai diare.
Karakter Clostridium difficile yang sulit mati membuat racikan antibiotik menjadi mahal. Di Amerika Serikat, antibiotik pembunuh Clostridium difficile mencapai US$60 atau sekitar Rp870 ribu per butir. Sekali pengobatan bisa mencapai US$2.000 hampir Rp19 juta.
Meski mahal, suntikan antibiotik belum tentu mempan membunuh bakteri. Bahkan, tak jarang menyebabkan diare kronis. "Tingkat kegagalan antibiotik 10-20 persen dengan peluang kambuh 60 persen," ujarnya.
Itulah mengapa Brandt begitu bersemangat mengembangkan pengobatan alternatif menggunakan injeksi tinja. Selain lebih murah, metode injeksi tinja tidak memiliki efek suntikan antibiotik yang dapat mengancam kekacauan metabolisme tubuh.
Brandt mengatakan, injeksi tinja bisa didapat melalui donor tinja yang telah melalui uji laboratorium. "Ada beberapa bank donor di Australia, tapi di Amerika Serikat, kami menggunakan tinja segar dari donor," katanya. "Kami memisahkan pendonor yang mengidap AIDS, sifilis, hepatitis, patogen dan parasit lainnya."
Meski klaim keberhasilan pengobatan ini mencapai 90 persen, banyak dokter enggan beralih ke 'antibiotik' alami tersebut. "Sulit membayangkan pengobatan menggunakan kotoran. Saya khawatir, penggunaan tinja sebagai antibiotik berpotensi mencipta masalah baru pada pasien, seperti infeksi silang," kata Dr Saad Habba, seorang ahli penyakit lambung asal New Jersey.
VIVANews

Manfaat Wudhu Bagi Kesehatan

Ibadah wudhu tampaknya sepele dan mudah dilakukan. Karena itu, banyak umat Islam yang memandangnya biasa-biasa saja. Padahal, bila wudhu dikerjakan tidak sempurna, shalatnya pun tidak akan diterima (HR Bukhari No 135 dan Muslim No 224-225).

Kendati sederhana, manfaatnya sangat besar. Itulah yang dibuktikan oleh para ahli kesehatan dunia. Salah satunya adalah Prof Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater sekaligus neurolog berkebangsaan Austria. Ia menemukan sesuatu yang menakjubkan dalam wudhu karena mampu merangsang pusat syaraf dalam tubuh manusia. Karena keselarasan air dengan wudhu dan titik-titik syaraf, kondisi tubuh senantiasa akan sehat. Dari sinilah ia akhirnya memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.

Ulama fikih juga menjelaskan hikmah wudhu sebagai bagian dari upaya untuk memelihara kebersihan fisik dan rohani. Daerah yang dibasuh dalam air wudhu-seperti tangan, daerah muka termasuk mulut, dan kaki --memang paling banyak bersentuhan dengan benda-benda asing, termasuk kotoran. Karena itu, wajar kalau daerah itu yang harus dibasuh.

Mokhtar Salem dalam bukunya Prayers a Sport for the Body and Soul menjelaskan, wudhu bisa mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini lebih banyak disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap oleh kulit. Kemudian, apabila dibersihkan dengan air (terutama saat wudhu), bahan kimia itu akan larut. Selain itu, jelasnya, wudhu juga menyebabkan seseorang menjadi tampak lebih muda.

Berbagai penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa munculnya penyakit kulit disebabkan oleh rendahnya kebersihan kulit. Karena itu, orang yang memiliki aktivitas padat (terutama di luar ruangan) disarankan untuk sesering mungkin membasuh atau mencuci anggota badannya yang terbuka, seperti kepala, muka, telinga, hidung, tangan, dan kaki.

Sebab, penyakit kulit umumnya sering menyerang permukaan kulit yang terbuka dan jarang dibersihkan, seperti di sela-sela jari tangan, kaki, leher, belakang telinga, dan lainnya. Karena itu, Mochtar Salem memberi saran agar anggota tubuh yang terbuka senantiasa dibasuh atau dibersihkan dengan menggunakan air.

Rasul SAW menyatakan, wajah orang yang berwudhu itu akan senantiasa bercahaya. Rasulullah akan mengenalinya nanti pada hari kiamat karena bekas wudhu. "Umatku nanti kelak pada hari kiamat bercahaya muka dan kakinya karena bekas wudhu."

Muhammad Kamil Abd Al-Shomad, yang mengutip sumber dari Al-I'jaz Al-Ilmiy fi Al-Islam wa Al-Sunnah AlNabawiyah, menjelaskan bahwa manfaat semua hal yang diperintahkan dalam wudhu sangatlah besar bagi tubuh manusia. Mulai dari membasuh tangan dan menyela-nyela jari, berkumur-kumur, memasukkan air ke dalam lubang hidung, membasuh muka, membasuh kedua tangan sampai siku, mengusap kepala, membasuh telinga, hingga membasuh kaki hingga mata kaki.

Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) dalam bukunya Lentera Hidup menuliskan keutamaan wudhu. "Sekurang-kurangnya lima kali dalam sehari-semalam setiap Muslim diperintahkan untuk berwudhu dan mengerjakan shalat. Meskipun wudhu belum lepas (batal), disunahkan pula memperbaruinya. Oleh ahli tasawuf, diterangkan pula hikmah wudhu itu. Mencuci muka artinya mencuci mata, hidung, mulut, dan lidah kalau-kalau tadinya berbuat dosa ketika melihat, berkata, dan makan.

Mencuci tangan dengan air dalam hati dirasa seakanakan membasuh tangan yang telanjur berbuat salah. Membasuh kaki dan lain-lain demikian pula. Mereka memperbuat hikmat-hikmat itu meskipun dalam hadis dan dalil tidak ditemukan.

Tujuannya adalah supaya manusia jangan membersihkan lahirnya saja, sementara batinnya masih tetap kotor. Hati yang masih tamak, loba, dan rakus, kendati sudah berwudhu, maka wudhunya lima kali seharisemalam itu berarti tidak berbekas dan tidak diterima oleh Allah SWT, dan shalatnya pun tidak akan mampu menjauhkan dirinya dari perbuatan fakhsya' (keji) dan mungkar (dibenci)."

Buya Hamka menambahkan, wudhu itu dapat menyehatkan badan. "Bukanlah kita hidup ini untuk mencari pujian dan bukan pula supaya kita paling atas di dalam segala hal. Meskipun itu tidak kita cari, kalau kita senantiasa menjaga kebersihan, kita akan dihormati orang juga."

Mencegah penyakit Bila kita mencermati dan mempelajari sejarah hidup Rasulullah SAW, seperti yang diungkapkan Muhammad Husein Haykal dalam bukunya Hayatu Muhammad, sepanjang hidupnya Rasulullah SAW tak pernah menderita penyakit, kecuali saat sakaratul maut hingga wafatnya. Hal ini menunjukkan bahwa wudhu dengan cara yang benar niscaya dapat mencegah berbagai macam penyakit.

Menurut sejumlah penelitian, berwudhu itu dapat menghilangkan berbagai macam penyakit. Misalnya, penyakit kanker, flu, pilek, asam urat, rematik, sakit kepala, telinga, pegal, linu, mata, sakit gigi, dan sebagainya.

Dalam penelitian yang dilakukan Muhammad Salim tentang manfaat wudhu untuk kesehatan, terungkap bahwa berwudhu dengan cara yang baik dan benar akan mencegah seseorang dari segala penyakit. Dalam penelitiannya itu, Muhammad Salim juga menganalisis masalah kesehatan hidung dari orang-orang yang tidak berwudhu dan yang berwudhu secara teratur selama lima kali dalam sehari untuk mendirikan shalat.

Salim mengambil zat dalam hidung pada selaput lendir dan mengamati beberapa jenis kumannya. Pekerjaan ini ia lakukan selama berbulan-bulan. Berdasarkan analisisnya, lubang hidung orang-orang yang tidak berwudhu memudar dan berminyak, terdapat kotoran dan debu pada bagian dalam hidung, serta permukaannya tampak lengket dan berwarna gelap.

Adapun orang-orang yang teratur dalam berwudhu, ungkap Salim, permukaan rongga hidungnya tampak cemerlang, bersih, dan tidak berdebu. "Sesungguhnya, cara berwudhu yang baik adalah dimulai dengan membasuh tangan, berkumur-kumur, lalu mengambil air dan menghirupnya ke dalam hidung kemudian mengeluarkannya. Langkah ini hendaknya dilakukan sebanyak tiga kali secara bergantian," kata Salim.

Dari penelitiannya ini pula, Muhammad Salim berhasil meraih gelar master dari Fakultas Kedokteran Universitas Iskandariyah, Kairo, Mesir. Jauh sebelum adanya penelitian ini, Rasul SAW pernah bersabda, "Sempurnakan wudhu, lakukan istinsyaq (memasukkan air ke hidung), kecuali jika kamu berpuasa." 

Mengapa Yahudi Kuat?

"Saya tahu mengapa Yahudi kuat.” Ucapan pascatindakan tiran Israel atas relawan untuk Gaza itu membuat saya menoleh. Ketika demi kebenaran politis semua memisah kan kelakuan Israel dengan Yahudi, ia justru menekankan faktor Yahudi, ia benar. Israel tak akan dapat dipisah dari Yahudi. Ia sebut ada dua hal yang menjadi faktor kekuatan Yahudi hingga berani mengabai kan dunia.

Faktor genetis tentu saja. Sebagai keturunan langsung para cicit Nabi Ibrahim mereka jelas berkualitas. Tapi, lebih dari itu, “mereka kaum yang biasa hijrah.” Lorong-lorong sempit di Cordoba Spa nyol membenarkan adanya ‘budaya hijrah’ Yahudi itu. Persis di sisi masjid Cordoba yang dibangun oleh Khalifah Abdurrahman I di abad ke-8 Masehi, perkampungan Yahudi atau Judeira berkembang. 

Sebuah perkampungan lama yang hingga kini masih menyisakan rumah Maimonides, intelektual terbesar Yahudi yang banyak berinteraksi dengan pemikir besar Muslim Ibnu Rusyd. Di situ pula satu-satunya sinagog yang tersisa dari ’pembersihan Islam dan Yahudi’ di Spanyol berada.

Dalam riwayat disebutkan bahwa saat Tariq bin Ziyad sukses dalam misi tahun 710 M, di Andalusia sudah terdapat komunitas besar Yahudi , di samping komunitas Visi ghot serta Iberia. Sejarah hijrah Yahudi bahkan dapat dilacak dari masa yang sa ngat lama, seperti pada generasi pertama. Yakni, ketika anak-anak Israil (Nabi Yakub) pindah ke Mesir tempat saudaranya sempat mereka aniaya, (Nabi) Yusuf, menjadi wazir di sana.

Sekitar 800 tahun, Yahudi berjaya di Mesir sebelum kemudian Fir’aun memaksa mereka untuk kembali ke tanah Palestina. Serbuan Nebukadnezar dari Babilonia dan beberapa abad kemudian oleh Roma wi, memaksa Yahudi menyebar ke berbagai wilayah. Di Eropa selama berabad-abad mereka dalam tekanan karena dianggap bertanggung jawab atas kematian Yesus. Dalam kekuasaan Islam Andalusia, Yahudi sangat berjaya. Namun kemudian, di awal abad ke16, mereka dan warga Muslim di kejar-kejar dan dibantai di Spanyol. Di abad ke-20, Hitler menggenapi tekanan atas Yahudi.

Tak ada bangsa yang harus hijrah dan dalam tekanan seberat Yahudi. ‘Sunnatul lah’-nya, wajar bila kemudian tumbuh menjadi bangsa kuat, walaupun, kemudian menjadi semena-mena.. VOC yang meng awali penjajahan atas kawasan nusantara adalah Yahudi. Sistem ekonomi dunia saat ini dibangun oleh Yahudi. Raja dunia, Ame rika Serikat, tak lepas dari kendali Yahudi. Walaupun sukses Amerika sebenarnya ber akar pada semangat hijrah warganya yang berdatangan dari Eropa sejak abad ke-18 untuk mencari peruntungan di tanah baru.

Hijrah sebagai kunci pembangun kekuatan bukan monopoli Yahudi, melainkan prinsip umum. Kebangkitan Cina sekarang an tara lain juga merupakan hasil peran para Hoakiau atau Tionghoa perantauan. Sejarah panjang bangsa Han juga penuh dengan di namika hijrah dan petualangan di daratan Asia, mulai dari ekspedisi Zhang Qian di abad ke-2 sebelum Masehi, hingga ekspedi si laut oleh Cheng Ho di abad ke-13. 

Pertumbuhan ekonomi India sekarang merupa kan hasil dari diaspora warganya di seluruh dunia. Hampir tak ada lembaga penting in ternasional, baik badan-badan PBB maupun korporasi, yang tanpa warga India. Mereka bergerak untuk menjadi warga dunia, dengan
tetap menggenggam erat budaya sendiri.

Dalam sejarah masyarakat Quraish, arti penting hijrah dan ekspedisi untuk membangun kekuatan dan kemakmuran sudah ditunjukkan oleh Hasyim. Moyang Nabi Muhammad SAW. Dari Syria hingga Yaman merupakan wilayah jelajahan mereka. Nabi juga membangun kekuatan dan peradaban Islam melalui Hijrah di tahun 622 masehi, dan disusul dengan ekspedisi-ekspedisi ke berbagai kawasan mulai dari Ethiophia, Romawi, hingga Persia. Saat ini semangat hijrah dan eskpedisi di kalangan umat ini sudah sangat lemah. Wajar bila lalu menjadi umat yang lemah dan miskin. Umat, bahkan ulama, lebih sibuk mengkritisi satu sama lain atas nama agama.

Dalam sejarah nusantara, kekuatan dan kemakmuran juga dibangun dengan hijrah dan ekspedisi. Itu dimulai dari masa yang sangat lama, bahkan sebelum Sriwijaya yang di abad ke-8 sudah berdagang hingga Jepang. Majapahit dan kemudian kerajaankerajaan Islam seperti Samudera Pasai, Demak, Gowa hingga Ternate membangun peradaban dengan hijrah dan ekspedisi bisnis.

Semangat seperti itu sekarang jauh dari kuat. Ada jutaan TKI kita bekerja di luar negeri. Namun, umumnya baru sebatas mencari kerja sesaat, dan belum mengusung semangat hijrah. Iklim politik dan ekonomi kita juga tak mendorong "orientasi keluar". Kita umumnya sudah mapan dengan keadaan sekarang yang sepertinya hangat namun melemahkan.

Kita boleh saja mengeluh atas Israel (atau Yahudi) yang semena-mena. Tapi, bukankah lebih penting untuk membuat diri lebih kuat sebagaimana mereka memperkuat dengan semangat hijrah.

Tiga Jenis Hati Manusia

Hati secara fisik berarti organ badan berwarna kemerah-merahan di bagian kanan atas rongga perut. Gunanya untuk mengambil sari-sari makanan di dalam darah dan menghasilkan empedu yang berfungsi untuk mencerna lemak. Selama sari makanan yang diserapnya sehat, akan sehat pula fisik hati itu. Kemudian secara psikis, hati bisa bermakna sebagai sesuatu yang terkandung di dalam tubuh dan menjadi tempat segala perasaan batin; senang, sedih, suka, benci, sabar, dendam, rasa pengertian, dsb.

Suasana hati ( mood) itu dapat mempengaruhi perilaku atau penampilan diri. Hati yang senang akan menampakkan keceriaan, hati yang sedih akan menampakkan kemurungan, hati yang benci akan menampakkan kesinisan bahkan bengis, dsb. Di sinilah perlu bimbingan bagi psikis hati. Dienul Islam --yang mengajarkan pola hidup sehat untuk santapan jasmani dan pola hidup takwa sebagai santapan rohani-- membagi hati ke dalam tiga jenis. 

Pertama, qalbun mayyitatau hati yang mati. Refleksi dari hati yang mati adalah sifat sombong dan meremehkan kebenaran. Inilah perilaku yang tercermin pada orang kafir. Ketertutupan dan kekerasan hatinya tidak akan bisa menerima cahaya kebenaran Islam.

Jenis hati yang kedua adalah qalbun maridl. Inilah hati yang sakit. Merasa sedang mencari jalan selamat, tapi sebenarnya celaka. Misalnya, ibadah diwarnai bid'ah atau me-nyelewengkan ayat-ayat Alquran menjadi mantra untuk pemenuhan hawa nafsu belaka.

Sifat munafik termasuk hati yang sakit ini. Sebagaimana firman Allah, yang artinya: ''Dan apabila mereka berjumpa dengan orang yang beriman, mereka berkata: 'Kami telah beriman'. Tetapi apabila mereka kembali kepada setan-setan (para pemimpin) mereka, mereka berkata: 'Sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanya berolok-olok'.'' (QS Al-Baqarah [2]: 14).

Ketiga, qalbun salim atau hati yang selamat. Ia selalu condong pada kebenaran dengan hanya mengikuti ajaran Islam berdasarkan Alquran dan hadis. Firman Allah SWT, yang artinya: ''Hanya ucapan orang-orang mukmin, yang apabila mereka diajak kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul memutuskan (perkara) di antara mereka, mereka berkata: 'Kami mendengar dan kami taat'. Dan mereka itulah orangorang yang beruntung.'' (QS An-Nur [24]: 51).

Dari uraian singkat di atas, mari kita introspeksi: di manakah posisi hati kita? Bertekadlah 'pindah ke lain hati' atau 'hijrah hati' -- dari qalbun mayyitdan qalbun maridlke qalbun salim-- untuk mendapat keridoan Allah SWT.

Pandangan Islam Terhadap Valentine


Valentine menjadi istilah yang akrab dan populer disebutkan untuk momentum 14 Februari, apalagi di Jogja ini, ckckckck....

Ironisnya, fatwa “haram” untuk perayaan Valentine bagi umat Islam, tidak malah menjadikan pemeluk Islam (khususnya remaja) meninggalkan budaya perayaan Valentine ini, akan tetapi sebaliknya, perayaan tersebut justru mendarah daging dan “membumi” dalam masyarakat Islam pada umumnya.

Anehnya, sampai hari ini aktualisasi perayaan Valentine semakin tumbuh subur dan berkembang pesat seperti pertumbuhan jamur di musim hujan. Padahal, tanpa disadari perayaan ini telah dihapus dari kalender gereja sejak tahun 1969 sebagai sebuah upaya menghilangkan keyakinan terhadap santo-santa yang asal mula sejarahnya hanya sebatas legenda dan masih perlu dipertanyakan.


Sejarah Valentine Days.
Pertama,
Menurut data dari Ensiklopedi Katolik, nama Valentinus diduga bisa merujuk pada tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda. Santo atau Orang Suci yang di maksud yaitu :
  • Pastur di Roma
  • Uskup Interamna (modern Terni)
  • Martir di provinsi Romawi Afrika.
Hubungan antara ketiga martir ini dengan hari raya kasih sayang (valentine) tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini.

Kedua,
Hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus (oleh orang –orang kristen).Seorang pendeta yang akan gugur sebagai martir (orang suci dalam ajaran Katolik), yang menentang Kaisar Claudius dalam mentiadakan pernikahan, dan diakhir kehidupannya menulis surat untuk anak putri sipir penjara, tulisannya "Dari Valentinusmu".
Sejarah ini pun masih kontroversi, tapi sebagai dalil bagi orang kristen untuk memperingati hari valentine...
Dan ternyata Hari raya Valentine Days ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santo yang asal-muasalnya tidak jelas, meragukan dan hanya berbasis pada legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.

Ketiga,
Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera

Keempat,
Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan berlari-lari di jalanan kota Roma sambil membawa potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai dijalan. Sebagian ahli sejarah mengatakan ini sebagai salah satu sebab cikal bakal hari valentine.

Kelima,
Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kimpoi. Kepercayaan ini ditulis pada karya sastrawan Inggris Pertengahan bernama Geoffrey Chaucer. Ia menulis di cerita Parlement of Foules (Percakapan Burung-Burung) bahwa:
For this was sent on Seynt Valentyne’s day (Bahwa inilah dikirim pada hari Santo Valentinus) Whan every foul cometh ther to choose his mate (Saat semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya)
>>> Jika menggunakan refrensinya ini, ternyata banyak ya orang yang meniru hewan.... Jadi apa bedanya manusia dengan hewan.


Hukum Merayakan Valentine Dalam Islam
Pertama,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam, artinya, ” Barangsiapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut ” (HR. At-Tirmidzi) .

Kedua,
Ibnu Qayyim al-Jauziyah berkata, ” Memberikan ucapan selamat terhadap acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut HARAM “.
Mengapa ??? karena berarti IA TELAH MEMBERI SELAMAT ATAS PERBUATAN MEREKA YANG MENYEKUTUKAN ALLAH SUBHANAHU WATA’ALA. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah subhanahu wata’ala dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh.

Ketiga,
Syaikh Muhammad al-Utsaimin ketika ditanya tentang Valentine’s Day mengatakan, ” Merayakan Hari Valentine itu tidak boleh ”, karena alasan berikut : Ia merupakan hari raya yang tidak ada dasar hukumnya di dalam syari’at Islam; Dapat menyebabkan hati sibuk dengan perkara-perkara rendahan seperti ini yang sangat bertentangan dengan petunjuk para salaf shalih (pendahulu kita) -semoga Allah meridhai mereka-.
Saudaraku!! Ini adalah suatu kelalaian, mengadakan pesta pada hari tersebut bukanlah sesuatu yang sepele, tapi lebih mencerminkan pengadopsian nilai-nilai Barat.
Hendaknya setiap muslim merasa bangga dengan agamanya, tidak menjadi orang yang tidak mempunyai pegangan dan ikut-ikutan. Semoga Allah subhanahu wata’ala melindungi kaum muslimin dari segala fitnah (ujian hidup), yang tampak ataupun yang tersembunyi dan semoga meliputi kita semua dengan bimbingan-Nya.
Di dalam ayat lainnya, artinya, ” Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya.” (Al-Mujadilah: 22).

Jadi, kesimpulan dari hukum Perayaan Valentine adalah sebagai berikut :
1.      Seorang muslim dilarang untuk meniru-niru kebiasan orang-orang di luar Islam (orang kafir/ non muslim), apalagi jika yang ditiru adalah sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan, pemikiran dan adat kebiasaan mereka.
2.      Ulama berpendapat bahwa valentine merupakan hari besar umat nasrani yang disamakan dengan natal, maka seorang muslim tidak pantas untuk mengikuti (ikut-ikutan) dalam merayakan, begitu juga dalam masalah mengucap “selamat valentine”.
3.      Bahwa mengucapkan selamat terhadap acara kekufuran adalah lebih besar dosanya dari pada mengucapkan selamat kepada kemaksiatan seperti meminum minuman keras dan sebagainya.
4.      Haram hukumnya umat Islam ikut merayakan Hari Raya orang-orang di luar Islam.
5.      Valentine’s Day adalah Hari Raya di luar Islam untuk memperingati pendeta St. Valentin yang dihukum mati karena menentang Kaisar yang melarang pernikahan di kalangan pemuda. Dan ceritanya pun masih kontrovesi. Oleh karena itu tidak boleh ummat Islam memperingati hari Valentine’s tersebut.

Dari berbagai macam warna dan bentuk aktualisasi perayaan Valentine diseluruh penjuru dunia, Islam justru hadir sebagai institusi yang menolak perayaan Valentine tersebut. Arab Saudi misalnya, sebagai wilayah yang dianggap kiblat muslim diseluruh dunia, telah mengharamkan Valentine bagi umat Islam karena dinilai sebagai perayaan kaum Kristen yang penuh kekufuran. Padahal dengan alasan yang tidak jelas, umat Islam di Indonesia (pada umumnya) sebagai negara pemeluk Islam terbanyak di dunia, telah menjadikan Valentine sebagai bahagian yang mesti dirayakan setiap tahunnya (khususnya bagi para remaja).


Sumber :

Minggu, 13 Februari 2011

Al-Quran Tidak Sama Dengan Teks Agama Lain

Jika, para orientalis abad ke-19 memahami Alquran sebagai kumpulan imitasi/tiruan dari teks-teks pra-Islam, Anglika Neuwirth, Nicolai Sinai, Michael Marx, dan Dirk Hartwig kebalikannya. Mereka memosisikan Alquran dalam penelitian seobjektif mungkin. Kesimpulannya Alquran bukanlah `teks epigonik', yang merupakan hasil imitasi beberapa teks lain dari tradisi praIslam.
Alquran, ditegaskan mereka, walaupun dalam beberapa kasus memiliki paralelitas dan kemiripan dengan teks-teks lain, namun 'independensinya' tetap terjaga. Hal itu terlihat dari karakteristik dari Alquran dan dinamikanya, baik dari segi bahasa maupun isi.

Neuwirth pun membandingkan salah satu surat di Alquran yakni al-Rahman dengan di kitab Zabur. Menurut dia, walaupun kedua teks tersebut memiliki paralelitas/interseksi, namun tetap Alquran memiliki gaya sendiri dalam struktur sastra dan spirit, bahkan lebih spesifik dalam hal isi dan pesan (Neuwirth 2008:157-189). 

Pemikiran yang tidak jauh berbeda juga diperlihatkan Nicolai Sinai ketika meneliti QS. An-Najm. Dirk Hartwig, ketika diwawancarai tanggal 2 Juli, tak bisa menahan kritikkannya terhadap Christoph Luxemberg yang mengatakan bahwa Alquran adalah salinan teks dari tradisi Kristen yang berbahasa Syro-Aramaik.

Dan, penyangga terakhir, mereka telah dan sedang memproduksi apa yang mereka sebut sebagai 'der historischkritische literaturwissenschaftliche Kommentar des Quran' (interpretasi historis-kritis dan sastrawi terhadap Alquran). Konstruksi atas interpretasi ini dibangun melalui empat pondasi. 

Teks Alquran dan terjemahannya dalam bahasa Jerman, adalah pondasi pertama. Teks Arab didasarkan pada qiara'at Hafsh dari `Asim. Terjemahan Alquran sebagian besar berasal dari terjemahan Rudi Paret dengan beberapa penyesuaian tertentu. Pondasi kedua adalah studi tentang urutan kronologis wahyu.

Dalam posisi ini, mereka ingin merekonstruksi dinamika teks Alquran sehubungan dengan aspek linguistik/sastranya. Juga, apa yang mereka sebut "kritik sastra" dalam arti mereka memberikan penjelasan struktur sastra Alquran dalam menyampaikan 

Akidah Asas Akhlak Mulia

Dalam pandangan Islam, akidah merupakan azas utama yang diharapkan dapat membentuk kepribadian yang mulia dalam diri seseorang. Dan, dia juga merupakan tonggak untuk kehidupan sebuah masyarakat yang marhamah yakni kehidupan masyarakat yang sejahtera lahir bathin dalam ridha Allah SWT.  


Kita sadari betul, bahwa betapa kuatnya pengaruh akidah dalam membentuk pribadi yang mulia dalam membentuk sebuah kehidupan masyarakat yang marhamah. Salah satu dampak akidah dalam mengantarkan seseorang untuk mau menunaikan kewajibannya, di antaranya adalah yang berkaitan dengan harta. Seperti kita maklumi bersama, dalam aturan hukum negara yang tidak berdasar syariat Islam pun diaturlah bahwa setiap warga negara berkewajiban membayar pajak. Yang besaran pajaknya ditetapkan oleh negara. Namun demikian, dalam kenyataannya betapa tidak mudah pihak pemerintah untuk bisa mengumpulkan pajak dari rakyatnya. Padahal, berbagai imbauan telah disebarluaskan tapi tetap saja masih susah. 



Kenapa hal ini bisa terjadi ? Ini terjadi karena masing-masing manusia sesuai de-ngan kecenderungannya yang kuat di antaranya mencintai harta. Akhirnya dia akan cenderung menghindar dari hal-hal yang bisa mengurangi hartanya, termasuk dalam hal ini adalah membayar  pajak. Di dalam Islam, memang ada aturan juga yang menyangkut masalah kewajiban mengenai mengeluarkan sebagian harta yang dikenal dengan infak.  Infak itu sendiri  adalah sebagai aturan dasarnya. Sehingga muncul ada yang hukumnya wajib dan ada pula yang sunnah. Yang wajib di antaranya adalah zakat fitrah, maal, fidyah, kifarat dan sebagainya.



Kalau kita lihat di dalam aturan Islam, walaupun mungkin juga ada sebagian manusia yang enggan mengeluarkan zakat. Tapi, bagi seorang yang mu'min mustahil itu akan terjadi kalaupun tidak harus dengan ancaman apa-apa dari pihak pemerintah, misalnya. Bahkan di negeri kita ini yang tidak berdasar syariat Islam yang tidak mengatur seorang muslim wajib mengeluarkan zakat, dengan konsekuensi hukum bagi mereka yang tidak mengeluarkan zakat, tapi dalam kenyataannya lebih banyak orang muslim yang mengeluarkan zakat daripada yang membayar pajak.



Padahal, tidak ada konsekuensi hukum apa-apa dalam arti konsekuensi hukum duniawi. Demikian pula, tidak ada yang terlibat ikut menghitung harta setiap orang muslim. Tapi, kenyataannya masing-masing dari mereka datang untuk mengeluarkan zakatnya. Ada yang datang ke masjid-masjid atau yayasan-yayasan dan lain sebagainya. Mereka menghitung sendiri dan mereka dengan ikhlas membagikan zakat hartanya itu. Yang bisa mengantarkan seseorang berbuat semacam itu tidak lain adalah keimanan.



Dengan keimanannya, dia sadar betul bahwa memang harta seseorang manakala dia sudah memenuhi syarat yang sudah ditetapkan oleh Islam, nishab dan haul-nya, maka sebagian hartanya terutama yang menyangkut zakat maal itu sudah bukan lagi miliknya, tapi menjadi miliki 8 golongan manusia. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’alaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”(At Taubah, 9 : 60).



Seorang muslim, dia menyadari betul jika hartanya itu sudah memenuhi kriteria nishab dan haul maka minimal 2,5 persen itu sudah bukan harta miliknya lagi, tapi merupakan harta hak milik 8 golongan itu. Yang kalau dia tidak mengeluarkan zakatnya itu berarti dia sudah memakan hak orang lain. Sedangkan ancaman memakan hak orang lain itu ancamannya berat sekali. Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya orang- orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)" (An Nisaa', 4 : 10). Sangatlah berat ancamannya. Bagi seorang mu'min, siapa yang siap menyiapkan bara api neraka jahannam sepenuh perutnya ?



Dalam sebuah hadits Qudsi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra.,  Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungguhnya Allah itu adalah Dzat Yang Mahabaik, karena itu Dia tidak akan menerima dari hamba-Nya kecuali yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah SWT memerintahkan kepada orang-orang mu'min sebagaimana yang Allah perintahkan kepada para rasul. Lantas beliau mengutip firman Allah SWT : "Wahai para rasul makanlah dari yang baik-baik dan beramal shaleh-lah…" (Al Mu'minuun, 23 : 51). Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik sebagaimana yang telah Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kalian kepada Allah…."(Al Baqarah, 2 : 172) 



Intinya, pada awalnya Rasulullah Saw mengingatkan kepada kita bahwa Allah itu adalah Dzat Yang Mahabaik. Dia tidak akan menerima dari hamba-Nya kecuali dari hal yang baik-baik. Pengertian dari hal yang baik-baik di sini adalah baik dalam bentuk ibadah maupun dalam pribadi hamba-Nya itu sendiri. Kemudian Rasulullah Saw menceritakan tentang adanya seorang laki-laki yang sudah menempuh perjalanan yang sangat jauh, rambutnya kusut, pakaiannya kumal. Di tengah-tengah teriknya padang pasir dia mengulurkan kedua tangannya sambil  berdoa, wahai Tuhan - wahai Tuhan. Dia menjerit-jerit kepada Allah SWT, berdoa memohon agar Allah SWT membebaskan dia dari penderitaannya itu. Para sahabat yang sempat menyaksikan peristiwa itu sempat berkomentar bagaimana mungkin Allah SWT tidak akan mengabulkan doa hamba-Nya yang sudah menderita sedemikian rupa ? Dia telah berdoa memelas seperti itu di tengah teriknya padang pasir, seakan-akan dia tidak mau meninggalkan padang pasir itu sebelum Allah SWT mengabulkan doanya.



Betapa terkejutnya para sahabat ketika Rasul kemudian mengatakan, bagaimana mungkin Allah akan mengabulkan doa hamba-Nya ini ? Para sahabat bertanya, kenapa ya Rasul ? Jawab Rasul: dalam kondisi seperti ini Allah tidak mungkin mengabulkan doa dia. Akhirnya Rasul menjelaskan, dulu orang tersebut hidup dalam kecukupan sebelum dia menderita seperti ini. Hanya sayang hartanya itu dia peroleh dengan jalan yang haram. Sehingga pakaian yang dia pakai sebagian dia beli dari harta yang haram, minuman yang dia minum juga dia beli dari uang hasil yang haram, makanan yang dia makan juga dia makan dari harta yang haram, karena itu dia dikenyangkan/dihidupkan sehari-hari dari hasil uang yang haram. Kalau hidupnya sudah bergelimang dengan yang haram-haram seperti itu, bagaimana mungkin Allah akan mengabulkan doa dia? (HR. Muslim)



Kalau kita boleh tamsilkan, jika hanya sebab seseorang buang angin (kentut) membuat yang bersangkutan tidak bisa berjumpa dengan Allah dalam shalat, sebelum berwudhu terlebih dulu membersihkan bagian yang tidak berhubungan dengan keluarnya angin tadi. Di mana bila dipaksakan shalat tanpa berwudhu, maka shalat kita pasti tidak diterima. Ternyata, keluarnya angin dari tubuh kita pun bisa menghalangi kita berjumpa dengan Allah. Inilah betapa mulia ajaran Islam, betapa Allah itu sangat thoyyib yang tidak akan menerima kecuali yang thoyyib lagi.



Jika hanya sebab kita buang air kecil atau hajat besar, maka seseorang tidak bisa lagi berjumpa dengan Allah lewat shalat sebelum berwudhu. Bila sebab seseorang dalam keadaan junub, oleh sebab melakukan yang halal dan bagian dari ibadah dalam bentuk hubungan suami-istri menyebabkan seseorang tidak bisa menghadap Allah kecuali harus mandi junub terlebih dahulu. Jangankan shalat, I'tikaf di masjid pun haram. Jika hanya sebab seorang wanita sedang kedatangan tamu terhormat dalam tiap bulannya, maka haramlah dia baik melakukan shalat, shaum maupun thawaf. Padahal, kedatangan tamu bulanan itu sendiri merupakan anugerah dari Allah, tapi Allah sendiri mengharamkan bagi wanita untuk tidak shalat, shaum atau thawaf. Kalau hanya sebab kaki kita tersentuh air liur anjing, misalnya, maka harus kita basuh dulu sebanyak 7 kali yang salah satunya dengan tanah, barulah kita bisa shalat. Di mana bila kita biarkan najis tersebut terbawa dalam shalat maka shalat tidak akan diterima Allah SWT.



Jika air liur anjing, buang air besar, buang air kecil, haid atau nifas, laki-laki dan wanita yang sedang keadaan junub, bahkan sampai buang angin tadi telah menghalangi seseorang untuk berjumpa dengan Allah, bagaimana mungkin seseorang akan diterima shalatnya, ibadahnya, didengar dan dikabulkan do'anya oleh Allah kalau yang najis itu bahkan sudah menjadi darah dan daging yang bersangkutan, karena yang dimakan, diminum dan dipakainya adalah sesuatu yang haram ?



Lewat keyakinan seperti ini seorang mu'min akan sangat luar biasa berhati-hati dalam hidupnya. Dia tidak akan mungkin korupsi, mencuri, merampok, menipu, berjudi, dan lain sebagainya. Jadi layaklah jika kita mengatakan, bahwa krisis berkepanjangan di negeri ini sebabnya adalah “krisis keimanan”.


Misteri Segitiga Bermuda Terpecahkan

Misteri hilangnya beberapa kapal laut dan pesawat terbang di wilayah yang disebut 'Segitiga Bermuda' kini tersingkap sudah. Singkirkan jauh-jauh teori tentang pesawat luar angkasa alien, anomali waktu, piramida raksasa bangsa Atlantis, atau fenomena meteorologis.

Segitiga Bermuda adalah sebuah fenomena gas akut biasa, demikian tulis Salem-News.com. Gas alam, sama seperti gas yang dihasilkan oleh air mendidih, terutama gas metana, adalah tersangka utama di balik hilangnya beberapa pesawat terbang dan kapal laut. Bukti dari penemuan yang membawa sudut pandang baru terhadap misteri yang menghantui dunia selama bertahun-tahun itu tertuang dalam laporan American Journal of Physics.

Professor Joseph Monaghan meneliti hipotesis itu ditemani oleh David May di Monash University, Melbourne, Australia. Dua hipotesis dari penelitian itu adalah balon-balon raksasa gas metana keluar dari dasar lautan yang menyebabkan sebagian besar, untuk tidak mengatakan semua, kecelakaan misterius di lokasi itu.

Ivan T Sanderson sebenarnya telah mengidentifikasi sona-sona misterius selama tahun 1960-an. Sanderson bahkan menggambarkan sebenarnya zona-zona misterius itu lebih berbentuk seperti ketupat ketimbang segitiga. Sanderson menemukan bahwa bukan saja Segitiga Bermuda tetapi Laut Jepang dan Laut Utara adalah dua area tempat kejadian misterius sering terjadi.

Para Oseanograf yang menjelajah di dasar laut Segitiga Bermuda dan Laut Utara, wilayah di antara Eropa daratan dan Inggris melaporkan menemukan banyak kandungan metana dan situs-situs bekas longsoran. Berangkat dari keterkaitan itu dan data-data yang tersedia dua peneliti itu menggambarkan apa yang terjadi jika sebuah balon metana raksasa meledak dari dasar laut.

Metana, yang biasanya membeku di bawah lapisan bebatuan bawah tanah, bisa keluar dan berubah menjadi balon gas yang membesar secara geometris ketika ia bergerak ke atas. Ketika mencapai permukaan air, balon berisi gas itu akan terus membesar ke atas dan ke luar.

Setiap kapal yang terperangkap di dalam balon gas raksasa itu akan langsung goyah dan tenggelam ke dasar lautan. Jika balon itu cukup besar dan memiliki kepadatan yang cukup, maka pesawat terbang pun bisa dihantam jatuh olehnya. Pesawat terbang yang terjebak di balon metana raksasa, berkemungkinan mengalami keruskan mesin karena diselimuti oleh metana dan segera kehilangan daya angkatnya.

-Republika-